Kemampuan Hercules membangun jaringan, menurut Anton juga
sudah terkenal di kalangan kelompok preman di Jakarta. Dulu saat datang ke
Jakarta pada 1987, Hercules datang sebagai pekerja bengkel di Tanah Abang. Dia
bahkan sempat tinggal di kolong jembatan.
Semakin hari, di pusat perdagangan garmen ini, nama Hercules
mulai terkenal. Pada 1997, kekuasaan Hercules meredup yang ditandai oleh
pertikaian yang berakibat dua anak buahnya tewas. Ia ribut melawan kelompok
pimpinan Muhammad Yusuf Muhi alias Bang Ucu Kambing, yang didukung warga
sekitar.
Pada Desember 2005, pria kelahiran Dili, 45 tahun lalu itu
sempat ditahan selama 60 hari di Rumah Tahanan Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Saat itu sekitar 20 anak buahnya menyerbu kantor redaksi sebuah surat kabar
karena tidak puas atas pemberitaan yang mengaitkan Hercules dengan premanisme.
Pasca pernyerangan itu, kelompok Hercules kata Anton terus berkembang. Wilayah
kekuasaanya tak lagi sebatas Tanah Abang.
Selain jaringannya yang meluas, Anton menilai Hercules kini
mulai terlibat aktif dengan kegiatan politik melalui GRIB. Apalagi GRIB
merupakan organisasi underbow Gerindra. Anton yakin kedekatan Prabowo dan
Hercules saat bertugas di Timor-Timur menjadi salah satu alasan Hercules aktif
di GRIB. “Mungkin dia memang target jadi anggota DPR, agar bisa membuat
kebijakan tentang urbanisasi untuk mengurangi pengangguran.”
Kriminolog dari Universitas Indonesia, Adrianus Meliala
mengatakan tindakan Hercules aktif di organisasi sosial tak bisa dipercaya
begitu saja. Dia menilai sumbangan yang diberikan Hercules bisa saja merupakan
praktek pencucian uang. “Dia dapat uang dari mana dan masuk kantong lain
sesungguhnya interpretasinya banyak.”
Adrianus juga menilai keaktivas Hercules di GRIB bisa saja
memang sudah diperhitungkan untuk memperluas pengaruh. Adrianus menyebut
Hercules tengah memainkan politik dua muka. Dia berharap publik tak begitu saja
percaya pada Hercules apalagi sampai mendorong pemimpin preman ini untuk jadi
anggota DPR. “Kalau dia masuk politik, bisa kacau negara ini.”
No comments:
Post a Comment